Senin, 23 Desember 2013



PAPER TUGAS AKHIR
PENDIDIKAN JARAK JAUH

KONSEP PEMBELAJARAN JARAK JAUH
DI SMK MA’ARIF NU KABUPATEN CIAMIS





 














Di Susun Oleh :
Nama              : YUDI RIYADI
Mata Kuliah : KDPJJ
Dosen              : Timbul Pardede







PROGRAM ALIH JENJANG D-1 TKJ ITB
JURUSAN DIPLOMA-3 TEKNIK KOMPUTER JARINGAN
AMIK WAHANA MANDIRI
2013

A.   Pengertian PJJ
Teori PJJ yang di kemukakan oleh Moore, pada tahun 1973 adalah “Suatu metode pembelajaran dimana proses dosenan terjadi secara terpisah dari proses belajar, sehingga komunikasi antara tenaga dosen dan siswa harus difasilitasikan melalui bahan cetak, media elektronik, dan media-media lainnya (Moore, 1973)”.
Dari uraian karakteristik PJJ yang di kemukakan oleh Moore dapat kita paparkan bahwa keterpisahan kegiatan pengajaran dari kegiatan belajar adalah ciri khas dari PJJ. Pemisah  kegiatan tersebut dapat berupa jarak fisik, misalnya karena peserta ajar bertempat tinggal jauh dari lokasi institusi pendidikan. Pemisah dapat pula jarak non-fisik yaitu berupa keadaan yang memaksa seseorang yang tempat tinggalnya dekat dari lokasi institusi pendidikan namun tidak dapat mengikuti kegiatan pembelajaran di institusi tersebut. Keadaan seperti ini terjadi misalnya karena pekerjaan yang tidak dapat ditinggalkan.
Jarak sebagai pemisah seperti di ataslah yang hendak diatasi melalui PJJ dengan memanfaatkan rancangan instruksional dan rancangan interaksi supaya kegiatan belajar yang dirancang dengan sungguh-sungguh dapat tercapai.  Ciri khas PJJ berupa keterpisahan jarak baik dalam arti fisik maupun non-fisik menyebabkan kegiatan pembelajaran tatap muka dapat dikatakan terjadi dalam frekuensi yang rendah. Isi pembelajaran disampaikan melalui media dalam berbagai jenis sedangkan komunikasi/interaksi antara peserta ajar dengan tenaga pengajarnya dilakukan dengan memanfaatkan sarana komunikasi. Dengan demikian program pendidikan dapat diikuti dari mana saja dan kapan saja selama media belajar dan sarana komunikasi dua arah tersedia sehingga memungkinkan peserta ajar dan tenaga pengajarnya dapat berinteraksi untuk membahas materi pembelajaran.
Kemudian pendidikan yang diselenggarakan dengan sistem demikian tentu akan membuka peluang belajar bagi mereka yang tidak bisa mengikuti program pendidikan konvensional. Mereka yang sudah berkeluarga dan bekerja biasanya tidak mempunyai waktu yang cukup untuk mengikuti perkuliahan yang diselenggarakan dengan jadwal ketat dan hanya dapat diikuti di tempat tertentu saja.
Meskipun masih menjadi fenomena baru, sistem pembelajaran jarak jauh berbasis web ini mempunyai keuntungan yang berbeda dengan sistem konvensional dan computer based training (CBT). Keuntungan yang diperoleh dari sistem pembelajran jarak jauh berbasis web ini antara lain :
1.      Menghemat biaya
2.      Memperbaiki Sistem Pengajaran
3.      Lebih nyaman
4.      Kebebasan siswa dan Universalitas
5.      Kemudahan Pengajar
6.      Materi kuliah yang lebih dinamis
7.      Skalabilitas yang lebih luas
8.      Membentuk sebuah komunitas
Teknologi sangat memperngaruhi orang dalam memperoleh informasi dan data dalam berbagai jenis. Terkadang hal ini menjadi kendala teknis yang utama. Dalam perkulaihan jarak jauh hal ini akan membatasi proses pembelajaran siswa. Kecepatan koneksi akan mempengaruhi dalam proses transfer data. Hal ini akan terasa ketika berupa paket audio maupun vudeo conference.
Pertama kali kita harus memilih teknologi yang digunakan dan hanya diperlukan dalam perkuliahan. Hal ini akan mempermudah siswa dalam menggunkan tools yang dibutuhkanya. Kemudian kita integrasikan tool-tools yang ada dalam sebuah halaman Web. Dengan demikian user interface akan terasa lebih simple dalam penggunaannya. Namun hal ini mempunyai kekurangan yaitu akan mengurangi beberapa kemampuan atau fasilitas program.

B.     Perkembangan  PJJ di Kabupaten Ciamis
                 Kabupaten Ciamis berada di wilayah selatan daripada Provinsi Jawa Barat dengan kultur budaya masyarakat lebih cenderung pada aspek pertanian dan hasil bumi. Setelah lebih dari 35 Tahun berdiri Kabupaten Ciamis terbagi menjadi beberapa Kecamatan dengan ruang lingkup pemerintahan Desa dan Kelurahan. Pemerataan pendidikan menjadi perhatian utama karena untuk menunjang keberhasilan dan kemajuan daerah. Dibuktikan dengan berdirinya beberapa sekolah mulai dari tingkat PAUD, TK, SD, SMP, SMA dan beridiri beberapa pendidikan perguruan tinggi swasta.
                 Angka pertumbuhan pendidikannya sendiri masih belum maksimal untuk siswa yang putus sekolah jenjang SMP sekitar 40%, dan jenjang SMA sederajat 70%. Sedangkan angka pendidikan yang melanjutkan ke jenjang Perguruan Tinggi baru 35%, mayoritas penduduknya hanya cukup menyekolahkan anak-anaknya hingga jenjang SMA bahkan SMP setelah itu mereka bekerja. Dengan adanya konsep pembelajran Jarak Jauh memberikan kesempatan bagi seluruh masyarakat Kabupaten Ciamis untuk melanjutkan kembali pendidikannya karena menuntut ilmu itu tidak boleh berhenti. Disamping peserta didik bisa sambil bekerja mereka juga bisa mendapatkan haknya untuk belajar ke jenjang yang lebih tinggi. Untuk tingkat SMA sederajat belum ada yang menerapkan konsep pembelajaran Jarak Jauh ini dikarenakan banyak hambatannya.
               Di SMKMA’ARIF NU Ciamis sendiri pembelajaran jarak jauh yang diterapkan guru-guru kepada siswanya belum berjalan maksimal “ujar kepala sekolah”. Dikarenakan di tingkat sekolah menengah kebanyakan pembelajaran dilakukan dengan tatap muka guru dengan datang ke dalam kelas, namun apabila untuk pembelajaran dan pengetahuan kepada siswa pembelajaran sewaktu-waktu menggunkan pasilitas internet dalam edmodo dll.
           
C.    Syarat Media Pembelajaran Jarak Jauh yang Baik
Ada empat syarat media pembelajaran yang baik yaitu:
  1. Media pembelajaran harus mempunyai tujuan untuk memberikan dan meningkatkan motivasi peserta didik;
Dengan penggunaan media pembelajaran seperti bantuan teknologi internet, laptop, gadget dll, peserta didik di harapkan termotivasi sehingga pembelajaran bisa lebih menyenangkan dan meunculkan ide-ide baru;
2.      Media harus merangsang peserta didik untuk mengingat apa yang sudah dipelajari;
Media yang di gunakan seperti laptop dan internet akan mempermudah peserta didik dalam mengingat pelajaran karena bahan ajar dapat mereka simpan dalam laptop, kemudian dalam alat teknologi lainnya yang lebih mudah dan praktis dimana peserta didik dapat membawanya ke mana mana dan pembelajaran dapat di lakukan dimana saja, kapan saja dan dengan siapa saja. Seperti bahan ajar yang diubah ke dalam bentuk digital (digital book) yang di simpan dalam gadget, android, tablet dll. Hal ini akan terasa lebih mudah dan lebih praktis, sehingga anak-anak terangsang untuk mengingat kembali mata pelajaran yang sudah di ajarkan.
3.      Media yang baik akan mengaktifkan peserta didik dalam memberikan tanggapan, umpan balik, dan juga mendorong peserta didik untuk melakukan praktek-praktek dengan benar;
Penggunaan media yang baik seperti laptop dan teknologi internet  mempunyai kegunaan-kegunaan sebagai berikut ;
o   Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis (dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan belaka);
o    Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera;
o   Penggunaan media pendidikan secara tepat dan bervariasi dapat mengatasi sikap pasif anak didik. Sehingga dapat menimbulkan kegairahan belajar; memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara anak didik dengan lingkungan dan kenyataan; dan memungkinkan anak didik belajar sendiri-sendiri menurut kemampuan dan minatnya;
4.      Penggunaan media harus terencana, untuk menghindari adanya komunikasi yang tidak lengkap, tidak tuntas, atau tertunda;
Media yang akan di gunakan dalam proses pembelajaran memiliki karakteristik perencanaan yang baik, misalkan damfak positif dan negatif yang dihasilkan harus sudah tergambarkan sebelum kegiatan pembelajaran di lakukan. Dalam pembelajaran PJJ media pembelajaran harus terencana karena proses pembelajaran akan lebih epektif.

D.    Fungsi Penilaian Dalam Pebelajaran Jarak Jauh
·         Mengukur keberhasilan belajar mahasiswa,
Dengan adanya penilaian tersebut maka tingkat pemahaman peserta didik terhadap mata pelajaran yang sudah di berikan akan terlihat, apakah peserta didik dapat memahaminya atau tidak. Sehingga hal ini dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi pembelajaran untuk meningkatkan kualitas dan kuantiitas pembelajaran itu sendiri;
·         Mengevaluasi efektivitas mengajar dosen,
Dosen menyampaikan suatu ilmu / bahan ajar kepada peserta didiknya apakah dapat diterima dengan mudah oleh mahasiswa atau tidak, apabila terjadi kesalahan dalam pemahaman mata pembelajaran apakah kesalahan tersebut terjadi karena dosennya atau siswanya yang tidak memahaminya. Dengan adanya penilaian tersebut kinerja para pengajar dapat lebih ditingkatkan lagi.


·         Memberikan umpan balik kepada mahasiswa,
Mahasiswa dan tenaga pendidik menjalin komunikasi yang searah dan memiliki prinsip yang sama, tidak discomunication. Setiap peserta didik berhak mendapatkan umpan balik dari pengajarnya untuk setiap tugas yang dikerjakannya. Dengan demikian, peserta didik dapat mengetahui kesalahannya dalam menjawab atau mengerjakan tugas, dan sebaliknya dapat mengetahui apakah jawaban atau tugas yang dikerjakannya sudah benar. Mengetahui kesalahan dalam belajar dapat memotivasi peserta didik untuk belajar lebih keras. Begitu pula informasi keberhasilan peserta didik dalam belajar dapat menimbulkan rasa bangga, yang pada akhirnya akan lebih memacu semangat belajarnya. Sistem penilaian pada dasarnya adalah suatu cara untuk mengkomunikasikan hasil pengukuran belajar peserta didik. Nilai yang diberikan harus mempunyai arti yang sama bagi semua pihak yang menggunakannya, baik bagi pengajar, peserta didik, orang tua, lembaga pendidikan yang bersangkutan, maupun pihak pengguna lainnya (misalnya tempat bekerja).

E.     Tiga Komponen Utama Dalam Pembelajaran Jarak Jauh


 








·         Pertama adalah peserta didik dalam pendidikan jarak jauh. Tentunya suatu sistem pendidikan tidak akan berjalan jika tidak ada aspek yang pertama ini. Siapa yang akan menjadi peserta didik kalau dalam suatu sistem pendidikan itu sendiri tidak memiliki siswanya? Maka ini peserta didik adalah aspek pertama yang penting sebagai suksesor sistem PJJ itu sendiri.
·         Kedua adalah tenaga ajar yang sama pentingnya dengan peserta didik. Memang punya peran berbeda tetapi keduanya adalah simbiosis mutualisme yang akan menguntungkan mereka berdua. Peserta didik dapat pengalaman ilmu dari tenaga ajar, sedangkan tenaga ajar berhasil menyampaikan ilmu yang mereka kuasai.
·         Aspek yang terakhir adalah media, tentu harus ada media yang menyatukan mereka menjadi komunikasi timbal balik, berikut gambaran media sebagai perantara atau penyatu keduanya.

F.      Metode Penelitian terhadap PJJ
Unjuk kerja apilkasi web akan menentukan quality of service (QoS) yang diberikan kepada konsumen. Ada beberapa faktor yang menentukan keberhasilan sebuah situs web, yaitu :
a.       Mudah digunakan, pengguna tidak mengalami kesulitan dalam mengikuti prosedure yang harus dilakukan dalam pengoperasian sistem
b.      Cepat, aplikasi harus cepat melakukan proses data dan memberi respon balik kepada pengguna
c.       Stabil, aplikasi tidak memiliki kelemahan-kelemahan yang suatu waktu dapat mengakibatkan aplikasi tidak berfungsi

Metode umum perancangan sistem yang dibangun adalah :
·         Analisis
Pada tahap ini dilakukan analisis terhadap masalah, diamana proses analisis ini dapat dibagi dalam lima tahapan, yaitu (1) identifikasi masalah; (2) evaluasi dan sintesa; (3) pemodelan; (4) spesifikasi; dan (5) review. Pada tahap pengenalan masalah, analis mengidentifikasikan semua elemen dasar permasalahan. Pada tahapan evaluasi dan sintesa, analis harus dapat mendefinisikan semua fungsi software; memahami perilaku software; menetapkan karakteristik interface sistem; dan membuat pembatasan perancangan. Semua proses ini dilakukan untuk mendapatkan deskripsi masalah, sehingga solusi yang menyeluruh dapat disintesa.
Setelah melakukan evaluasi masalah dengan informasikan input dan output yang diharapkan, analis mulai mensintesa satu atau lebih solusi. Data, fungsi proses, dan perlaku sistem didefinisikan secara detail. Selama melakukan evaluasi dan sintesa, analis juga membuat model sistem sebagai usaha untuk lebih memahami data dan control flow, fungsi proses, perilaku sistem, dan isi informasi. Model yang dibuat analis ini menjadi pondasi dalam merancang software. Proses menentukan spesifikasi software adalah proses puncak dari keseluruhan proses analisis. Fungsi dan prformansi yang akan dialokasikan pada software disaring lagi dengan membuat deskripsi informasi lengkap, penjelasan fungsi dan perilaku detail sistem, kriteria validasi yang cocok, dan data yang berhubungan dengan requirement. Review terhadap spesifikasi kebutuhan software dilakukan oleh pengembang dan pelanggan. Pada proses ini, pengembang meyakinkan pelanggan, apakah semua system requirement sudah tercakup.
·         Perancangan
Perancangan adalah proses penggunaan berbagai teknik dan prinsip untuk tujuan mendefinisikan proses atau sistem secara detail. Tujuan utama desainer adalah menghasilkan model atau representasi sebuah entitas yang akan dibangun.
·         Implementasi dan Pengkodean
Implementasi atau pengkodean adalah proses menterjemahkan dokumen hasil desain menjadi baris-baris perintah bahasa pemrograman komputer. Semakin baik hasil analisis dan disain yang dilakukan, maka proses pengkodean ini akan lebih mudah dilakukan.
·         Pengujian
Pengujian software adalah proses untuk memastikan apakah semua fungsi sistem bekerja dengan baik, dan mencari apakah masih ada kesalahan pada sistem.
Pengujian atau testing software sangat penting untuk dilakukan. Pengujian ini bertujuan untuk memnjamin kualitas software, dan juga menjadi peninjauan terakhir terhadap spesifikasi, disain dan pengkodean.

G.    Tinjauan PJJ Berdasarkan Model Aktivitas Belajar dan Potensi SDM
Menurut tinjaun yang diambil dari buku   Designing Web-Based Training yang dikarang oleh William Horton ada banyak aktivitas belajar (learning activities) yang digunakan dalam proses belajar mengajar. Dasar analisa penggolongan model yang mudah dilakukan adalah pada kebutuhan bandwidth internet  yang masih menggunakan kecepatan koneksi 64 Kbps dengan perbandingan 1:2. Kecepatan koneksi ini masih di standarkan pada Sistem Server yang ada di MTI, sedangkan pada penggunaan user secara pribadi dapat bermacam-macam.
Dengan berdasarkan bandwidth yang ada maka model penyampaian pesan yang paling cocok adalah model client-side (program berjalan di sisi client) dan model pengaksesan halaman web yang berisi image dan teks. Sehingga model aktivitas belajar  yang tepat untuk dilakukan adalah :
1.     Model studi mandiri dan pencarian informasi
2.     Model diskusi dan metode sumbang saran atau kritik
3.     Model kerja team, studi kasus dan analisis
      Potensi Sumber Daya Manusia yang berkualitas dalam IT belum mencukupi, hal ini  menjadi salah satu faktor utama selain adanya kelengkapan teknologi pembelajarannya. Para pengajar di tuntut untuk senantiyasa untuk meningkatkan keilmuannya dan potensi dirinya.

H.    Tinjauan Berdasarkan Media / Fasilitas dan Teknologi Pendukung
Berdasarkan klasifikasi media, pada dasarnya sistem pembelajran berbasis web ini sudah bagus dalam menyampaikan materi pembelajaran. Terutama materi yang berupa halaman web dan  presentasi. Namun tidak semua media terwakili secara baik  dalam penyampaiannya. Hal ini pada yang berupa materi audio, video, dan audio video. Penyampaian materi ini membutuhkan koneksi yang sangat besar lebih dari 64 Kbps. Namun masalah itu dapat di atasi dengan cara mengirimkan file terkompresi atau menjalankan file di sisi client dengan memanfaatkan plug in browser.
Dan aplikasi yang mensyaratkan penyampaian secara konferensi sulit sekali dilakukan. Hal ini dikarenakan pada kebutuhan bandwidth yang sangat besar yaitu antara 256 Kbp sampai dengan 1 Mbps (koneksi ISDN). Hal ini pada aplikasi audio confrence dan video confrence.

I.       Tinjauan Berdasarkan Media dan Model Pembelajarannya

Menurut karakteristik pembelajaran jarak jauh media teknologi merupakan sarana dalam pembelajaran jarak jauh. Media teknologi yang berupa sistem telekomunikasi mempunyai peranan penting dalam pembelajaran jarak jauh. Berikut ini contoh sistem telekomunikasi yang digunakan dalam pembelajarn jarak jauh.
Sistem
Tampilan
Bentuk Interaksi
Radio, Broadcast
Suara, musik
Pekerjaan rumah, tes melalui surat
Teleconference Audio
Suara, musik ( live)
Tanya jawab, pekerjaan rumah, tes melalui surat
Teleconference Audio Grafik
Suara, musik (live), gambar diam, grafik
Tanya jawab gambar diam, grafik, pekerjaan rumah melalui fax
Conference melalui komputer
Teks elektronik, data, grafik
Forum pertukaran tulisan antar siswa dan antar guru
Televisi, video satu arah dan audio satu arah
Suara, musik , gambar diam , grafik dan gambar bergerak
pekerjaan rumah, tes melalui surat
Televisi, video satu arah, audio dua arah (Teleconference Video)
Suara, musik (live), gambar diam, grafik, gambar bergerak
Tanya jawab dengan guru melalui suara, berbicara dengan murid lain, pekerjaan rumah , tes melalui surat
Televisi, video dua arah, audio dua arah (Teleconference Video dua arah)
Suara, musik (live), gambar diam, grafik, gambar bergerak
Tanya jawab dengan guru melalui suara, berbicara dengan murid lain, pekerjaan rumah , tes melalui surat

J.      E-learning Media Pembelajaran Jarak Jauh yang Banyak Digunakan di Sekolah
E-Learning adalah pembelajaran jarak jauh (distance Learning) yang memanfaatkan teknologi komputer, jaringan komputer dan/atau Internet. E-Learning memungkinkan pembelajar untuk belajar melalui komputer di tempat mereka masing-masing tanpa harus secara fisik pergi mengikuti pelajaran/perkuliahan di kelas. E-Learning sering pula dipahami sebagai suatu bentuk pembelajaran berbasis web yang bisa diakses dari intranet di jaringan lokal atau internet. Sebenarnya materi e-Learning tidak harus didistribusikan secara on-line baik melalui jaringan lokal maupun internet, distribusi secara off-line menggunakan media CD/DVD pun termasuk pola e-Learning. Dalam hal ini aplikasi dan materi belajar dikembangkan sesuai kebutuhan dan didistribusikan melalui media CD/DVD, selanjutnya pembelajar dapat memanfatkan CD/DVD tersebut dan belajar di tempat di mana dia berada.

K.    Tinjauan berdasarkan Kondisi Siswanya


 







Pendidikan jarak jauh e-learning melalui internet ini sangat tepat untuk diterapkan di Indonesia. Mengingat luas Indonesia yang terbentang dari Sabang sampai Merauke dan jumlah penduduk yang sangat banyak, tidak mungkin tertampung di sekolah atau universitas yang sudah ada sekali pun. Dengan sarana pendidikan seperti ini dimungkinkan pencapaian upaya pemerataan distribusi pendidikan ke seluruh wilayah Tanah Air.
Beberapa keunggulan program pembelajaran jarak jauh e-learning ini bagi siswanya adalah:
1.      Dimungkinkan terjadinya distribusi pendidikan ke semua penjuru Tanah Air dengan kapasitas daya tampung siswa yang tidak terbatas, karena tidak memerlukan ruang kelas. Guru dan murid tidak perlu bertatap muka secara langsung dalam ruang kelas, karena yang digunakan adalah fasilitas komputer yang dihubungkan dengan internet atau intranet. Sehingga, dengan belajar seperti ini akan mengurangi biaya operasional pendidikan, seperti biaya pembangunan dan pemeliharaan gedung, transportasi, pemondokan, kertas, alat tulis dan sebagainya.
2.       Siswa tidak terbatas oleh waktu. Pembelajar dapat menentukan kapan saja waktu untuk belajar, sesuai dengan ketersediaan waktu masing-masing. Proses pembelajaran ini sangat cocok diterapkan bagi karyawan/pegawai. Proses pendidikan tidak perlu mengganggu waktu bekerja mereka. Sehingga, karyawan/pegawai masih tetap berkontribusi bagi perusahaan tempat mereka bekerja.
3.      Peserta didik / siswa dapat memilih topik atau bahan ajar sesuai dengan keinginan dan kebutuhannya. Hal ini sangat baik karena dapat mendukung tercapainya tujuan pembelajaran. Seperti diyakini kaum pendidik, bahwa pembelajar akan sangat efektif manakala sesuai dengan keinginan dan kebutuhan peserta didik.
4.      Lama waktu belajar juga bergantung pada kemampuan siswanya. Kalau si pembelajar telah mencapai tujuan pembelajaran, ia dapat menghentikannya. Sebaliknya, apabila si pembelajar masih memerlukan waktu untuk mengulangi kembali subjek pembelajarananya, dia bisa langsung mengulanginya tanpa tergantung pada pembelajar lain atau pengajar.
5.      Keakuratan dan kekinian materi pembelajaran. Mengingat, materi pembelajaran disimpan dalam komputer, berarti materi itu mudah diperbarui sesuai dengan perkembangan iptek. Kaum pembelajar dapat menanyakan hal-hal yang kurang dipahami secara langsung kepada pengajar, sehingga keakuratan jawaban dapat terjamin.
6.      Pembelajar jarak jauh ini dapat dilaksanakan secara interaktif, sehingga menarik perhatian pembelajar.
7.      Siswa cenderung dituntut untuk belajar mandiri sehingga karakter yang dihasilkannya dengan Pembelajaran Jarak Jauh siswa memiliki kemandirian;
8.      Motivasi belajar siswa sangat tinggi.
Selain keunggulan-keunggulan tersebut, ada beberapa kelemahan yang mungkin timbul dalam sistem belajar jarak jauh e-learning ini bagi siswa / peserta didiknya:
1.      Tingginya kemungkinan gangguan siswa untuk belajar. Karena sifat cara pendidikan jarak jauh ini merupakan belajar mandiri, sehingga kemungkinan terjadi gangguan selama belajar sangat mungkin, hal ini bergantung pada motivasi masing-masing siswanya. Demikian pula dengan kemungkinan terhentinya program pembelajaran.
2.       Kesulitan siswa mendapatkan penjelasan pengajar/fasilitator yang sesegera mungkin apabila si pembelajar mendapatkan kesulitan. Si pembelajar harus menunggu pengajar untuk membuka internetnya.
3.       Pemahaman siswa terhadap bahan ajar. Bisa saja terjadi kesalahan visi dan persepsi terhadap tujuan yang ditentukan. Siswa merasa bahwa dia telah mencapai tujuan pembelajaran; sedangkan pengajar/fasilitator masih menganggap belum tercapai sepenuhnya. Tetapi, kesalahan visi dan persepsi ini dapat ditanggulangi, karena setiap akhir paket pembelajaran diadakan evaluasi dan refleksi.
4.      Pengajar tidak dapat mengukur sejauh mana kemampuan siswa secara individual

Pada kenyataannya mengubah paradigma pendidikan konvensional tatap muka dalam kelas menjadi belajar mandiri dalam menghadapi komputer tidaklah mudah. Hal ini memerlukan proses pengedukasian masyarakat sekolah sendiri secara terus-menerus. Untuk itu beberapa sekolah/universitas tatap muka sudah menggunakan e-learning sebagai pendukung pembelajaran di luar kelas. Sehingga siswa dapat memperoleh pendalaman materi pelajaran.
Kiranya dengan acara belajar jarak jauh e-learning ini cita-cita untuk mencerdaskan kehidupan bangsa sekaligus mengangkat harkat dan martabat bangsa secara keseluruhan dapat tercapai. Manusia Indonesia di mana pun berada tetap eksis menjadi yang berkualitas unggul, tangguh, kreatif dan berdaya saing tinggi. Bangsa Indonesia menjadi bangsa yang besar, bukan hanya karena jumlah penduduknya melainkan karena ditopang oleh sistem pendidikan yang berkualitas.







Kesimpulan
Dari pembahasan di atas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1.      Pembelajaran Jarak Jauh adalah pembelajaran dengan menggunakan suatu media yang memungkinkan terjadi interaksi antara pengajar dan pembelajar. Dalam Pembelajaran Jarak Jauh antara pengajar dan pembelajar tidak bertatap muka secara langsung, dengan kata lain melalui Pembelajaran Jarak Jauh dimungkinkan antara pengajar dan pembelajar berbeda tempat bahkan bisa dipisahkan oleh jarak yang sangat jauh.(Wikipedia Ensiklopedia bebas);
2.      Media yang digunakan dalam pembelajaran jarak jauh: radio, broadcast, audio teleconfence, audio graphic teleconference, computer conference, television one-way video, one way audio, video teleconference, two-way video teleconference.































DAFTAR PUSTAKA

·         Heinich, 1996. Instructional Media and Technologies For Learning Fifth Edition, America. Prentice-Hall Inc.
·         http://202.133.87.187/ e-learning sma n 1 teladan Yogyakarta